Jelang Nataru, Sejumlah Harga Bahan Pokok di Banyuwangi Merangkak Naik

    Jelang Nataru, Sejumlah Harga Bahan Pokok di Banyuwangi Merangkak Naik
    Aktivitas pedagang dan pembeli di pasar banyuwangi

    Banyuwangi - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai merangkak naik. Beberapa komoditas yang mulai naik tersebut seperti minyak goreng dan cabai.

    Harga minyak goreng curah yang sebelumnya berada di kisaran harga Rp 17.000 per kilogram kini berada di harga Rp 20.000. Selain itu, kenaikan juga terjadi pada semua jenis cabai. Seminggu yang lalu harga cabai rawit masih di kisaran Rp 28.000, kini sudah mencapai Rp 43.000 per kilogram.

    Cabai merah besar yang awalnya berkisar di harga Rp 26.000, ada sedikit kenaikan menjadi Rp 28.000 per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau yang awalnya masih berada di harga Rp 22.000, kini mencapai harga Rp 32 ribu.

    "Kalau minyak goreng memang sudah mengalami kenaikan harga mulai bulan kemarin. Untuk cabai, kenaikan harganya baru seminggu yang lalu, " ucap Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, Jumat (3/11/2021).

    Menurut Nanin, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut dipengaruhi oleh stok barang yang berkurang. Meski mulai terjadi peningkatan permintaan dan kenaikan harga, pihaknya menjamin untuk ketersediaan barang masih aman. "Diskopumdag Banyuwangi juga akan melakukan langkah antisipatif dengan operasi pasar jika memang diperlukan, " pungkasnya. (HR)

    Makassar Sul-sel Banyuwangi Jawa Timur
    Hariyono

    Hariyono

    Artikel Sebelumnya

    KODEBA RI Anggap Koordinator IP2TP Genteng...

    Artikel Berikutnya

    Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Gubernur Jatim...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Perlawanan Rakyat atas Ketidakadilan, Indonesia Menghadapi 'Vigilante Virtual'

    Ikuti Kami