BANYUWANGI – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi menargetkan pelaksanaan sejumlah program prioritas pada tahun 2025, termasuk digitalisasi sistem informasi dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas bendungan dan embung guna mengantisipasi kebutuhan air selama musim kemarau.
Sekretaris Dinas (Sekdin) DPU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby, mengungkapkan bahwa program kerja tersebut meliputi berbagai sektor, mulai dari rehabilitasi jaringan irigasi hingga penerapan teknologi pemantauan berbasis digital.
“Fokus utama kami adalah peningkatan jaringan irigasi primer dan sekunder di wilayah pertanian untuk mendukung ketahanan pangan, serta pembangunan saluran baru di area yang belum terjangkau irigasi teknis, ” ujar Riza, Selasa (10/12/2024).
Selain itu, DPU Pengairan akan meningkatkan kapasitas bendungan dan embung guna mengantisipasi kebutuhan air selama musim kemarau. Langkah ini juga mencakup pengelolaan air baku untuk kebutuhan rumah tangga, industri, dan pertanian secara lebih terintegrasi. Di sisi lain, mitigasi risiko banjir saat musim hujan juga menjadi perhatian serius.
"Program yang disiapkan meliputi normalisasi sungai-sungai strategis, pembangunan tanggul, dan kolam retensi di kawasan rawan genangan. Pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan menjadi prioritas kami agar distribusi air lebih merata dan efisien. Kami ingin memastikan infrastruktur pengendali banjir berfungsi optimal untuk mengurangi dampak buruk di wilayah rentan, " jelas Riza.
Sebagai bagian dari modernisasi, DPU Pengairan juga akan mengembangkan aplikasi layanan publik terkait pengairan dan mengimplementasikan teknologi pemantauan berbasis digital. Inovasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi pengelolaan irigasi sekaligus mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi atau menyampaikan keluhan.
Baca juga:
Tony Rosyid: Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
|
“Pengembangan teknologi ini akan menjadi solusi praktis bagi masyarakat, sekaligus mendukung transformasi digital di sektor pengairan, ” pungkas Riza. (***)